Kamis, 17 November 2011

Aim Oh Aim! (Part I)

Aim. Sesosok pria yang sangat aku kagumi. Aku setiap hari bisa melihatnya di layar kaca. Mungkin terlihat bodoh, tapi setiap aku melihatnya pasti selalu terpukau dan tidak berkutik. Ingin rasanya melihat Aim secara langsung dan hanya sekedar ngobrol seputar dirinya saja. Lamban laun rasa kagumku berubah menjadi suka dan sayang. Sangat tidak masuk akal memang, tapi aku tidak bisa lagi menampik perasaan ini.
Sampai suatu hari aku berniat untuk pergi ke salah satu mall yang menjadi tempat favoritenya. Aku sendirian. Dan hanya bermodalkan nyali yang aku bawa. Untuk mencari seorang pria hitam manis, berambut ikal dan bergigi putih bersih didalam mall yang sangat ramai dan megah ini memang sangat sulit. Tapi aku tau harus mencari Aim kemana. Dengan penuh senyuman, aku melangkah menuju tempat Aim berada.
Tidak aku sangka dan aku duga, ternyata Aim ada di tempat itu bersama teman-temannya. Jantungku semakin berdetak cepat, semakin aku mendekati Aim semakin berdetak sangat cepat.
“Sudah sampai.” Dalam hati aku bicara.
Tepat di samping Aim aku berdiri, dan Aim berikut teman-temannya pun berhenti ngobrol sambil menatapku.
“Hai.. Aim..” Sapaku dengan gugup.
“Hai.. Siapa ya?”
“Aku.. Akuu… Aku.. hmm”
“Eh eh eh, duduk sini dulu yuk.” Aim menggeserkan kursi untuk aku duduki.
“Aku.. Aku ngefans sama kamu.”
“Wow, makasih ya cantik. Oh iya, nama kamu siap?”
“Nama aku Tiga.” Jawabku singkat.
“Lucu juga namanya Tiga, kaya orangnya. Hehe” Canda Aim
Gugupku hilang setelah melihat senyum manis Aim. Aku hampir tidak percaya bahwa aku akan duduk dan ngobrol dengan Aim. Semua orang menatapku dengan senyuman, semua orang melihatku dengan bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar